Laporan Inflasi AS, Puncak Volatilitas Pasar Minggu Ini by Dani Irawan 12 January 2023 written by Dani Irawan 12 January 2023 695 views 695 NEWS FLASH 12 -Januari 2023 Laporan CPI hari ini Kamis (12/01) adalah sorotan pasar minggu ini, sebelum keputusan FOMC meeting yang akan dilaksanakan pada 1 Februari 2023. Laju inflasi konsumen AS (CPI) diperkirakan turun untuk periode bulan Desember 2022 dari bulan sebelumnya karena penurunan tajam harga bensin dan energi. US CPI diperkirakan tumbuh 6,5% tahun ke tahun di bulan Desember, lebih rendah dari kenaikan 7,1% di bulan November 2022. Indeks Saham AS berakhir naik tajam pada hari Rabu, dengan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1% karena investor optimis menjelang laporan inflasi yang dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk memutar kembali kenaikan suku bunga yang agresif. Indeks saham naik sejauh ini untuk tahun 2023 setelah turun tajam tahun lalu. Dow Jones +268.91/+0,8%, Nasdaq +189,04/+1,76%, S&P 500 +50,36/+1,28%. Emas mengawali tahun 2023 dengan penguatan yang cukup signifikan dan sentiment bullish tetap tinggi karena beberapa ekonom memperkirakan data inflasi yang lemah akan mendorong harga emas menuju level $1,900/troy ons pada akhir minggu ini, Sementara itu di lain pihak ada pandangan yang berbeda mengenai harga emas. Investor emas dapat menghadapi jalan yang sulit dalam waktu dekat karena pasar mencoba menyesuaikan diri dengan penurunan ekspektasi inflasi bahkan ketika Federal Reserve mempertahankan sikap agresifnya terhadap kebijakan moneter. terdapat perbedaan substansial antara ekspektasi pelaku pasar mengenai kebijakan moneter Fed tahun ini dan apa yang terus dikomunikasikan oleh The Fed. Pasar mengantisipasi tingkat suku bunga kurang dari 5%, dan pemotongan suku bunga pertama diperkirakan menjelang akhir tahun ini. Di sisi lain, The Fed menegaskan target suku bunga lebih dari 5%, dan sejauh ini dengan tegas mengesampingkan penurunan suku bunga tahun ini.” Fritsch menambahkan bahwa jika pasar mulai mempercayai perkiraan kebijakan moneter bank sentral AS, emas dapat melihat beberapa tekanan jual baru. Minyak mentah berjangka WTI melonjak 3% menjadi di atas $77 per barrel pada hari Rabu, rebound lebih jauh dari posisi terendah minggu lalu di $72,5, ditengah prospek ekonomi global yang membaik dan, akibatnya, permintaan minyak mentah yang lebih tinggi. Di satu sisi, China mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan ekonominya sambil mengakhiri pembatasan ketat yang disebabkan oleh virus corona, sehingga mengangkat prospek pemulihan konsumsi energi. GOLD INTRADAY AREA R1 1,882 R2 1,895 R3 1,908 S1 1,864 S2 1,855 S3 1,847 OPEN POSITION BUY Price Level 1,864 Profit target level 1,875 Stop Loss Level 1,856 OPEN POSITION SELL Price Level 1,882 Profit target level 1,874 Stop Loss Level 1,889 OIL INTRADAY AREA R1 80.53 R2 82.67 R3 84.98 S1 75.26 S2 73.28 S3 71.47 OPEN POSITION BUY Price Level 75.26 Profit target level 78.50 Stop Loss Level 73.28 OPEN POSITION SELL Price Level 80.53 Profit target level 77.65 Stop Loss Level 82.67 Baca Juga JP Morgan : Permintaan Emas Meningkat dan Investor Lebih Menyukai Emas Dalam Durasi Panjang Penguatan FranchSwiss Diprediksi Akan Berlanjut Indeks Hang Seng Meroket 1,46 Persen Emas Menguat Terbatas Pada Data Ekonomi AS Yang Lemah Indeks Nikkei Melonjak 1,1 Persen Indeks Nikkei Melonjak 1,2 Persen Share 0 FacebookTwitterPinterestEmail Dani Irawan Menekuni dunia industri Berjangka selama 27 tahun di mulai sejak tahun 1995. Mengawali karir sebagai Executive consultant hingga level managerial dan top manajemen di beberapa perusaahan Pialang Berjangka Indonesia . Dengan latar belakang yang kuat di Industri berjangka, saat ini Fokus pada bidang riset dan edukasi sebagai Market Analyst, Edukator, Trainer dan Narasumber /pembicara untuk kegiatan webinar/seminar serta aktif menulis artikel yang berkaitan dengan produk – produk Industri Berjangka Indonesia