Forum Ekonomi Dunia Di Davos Swiss Memberikan Optimisme Baru di 2023 by Dani Irawan 23 January 2023 written by Dani Irawan 23 January 2023 617 views 617 NEWS FLASH 23 Januari 2023 Davos-Swiss, 16-20 Januari 2023 Ketika pimpinan perusahaan terbesar dunia berkumpul secara tertutup di Forum Ekonomi Dunia minggu lalu salah satu agenda pertemuan mengenai situasi ekonomi dunia berkaitan dengan suku bunga yang lebih tinggi memperlambat pertumbuhan ekonomi, ketegangan perdagangan memecah rantai pasokan, dan investor baru saja mengalami tahun terburuk sejak krisis keuangan 2008. Forum Ekonomi dunia tahun ini mengakui tantangan tersebut, meminjam istilah trendi “polikrisis” untuk menggambarkan dilema multidimensi yang ditimbulkan oleh konfrontasi geopolitik, perputaran ekonomi makro, dan perubahan iklim Namun di balik semua gejala krisis yang akan terjadi, terdapat rasa optimisme dalam mengatasi permasalahan ekonomi tersebut. Ada tiga alasan umum untuk menjadi lebih optimis. Pertama, China pembukaan kembali ekonomi pada akhirnya akan meningkatkan tingkat pertumbuhan negara. Analis di Standard Chartered memperkirakan ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan tumbuh hampir 6% tahun ini, dua kali lipat dari tahun 2022. Kedua, Eropa telah berhasil menjaga dan mengelola distribusi energi secara efisien. Kombinasi dari musim dingin yang tidak terlalu ekstrem penggunaan energi industri yang lebih rendah, dan peralihan cepat ke sumber energi alternatif membuat benua itu terhindar dari potensi pemadaman listrik yang dikhawatirkan beberapa orang setelah Rusia menginvasi Ukraina 11 bulan lalu. Ketiga, inflasi menunjukkan beberapa tanda pelonggaran. Meskipun harga konsumen di Amerika Serikat dan zona euro masing-masing 6,5% dan 9,2% Akibatnya, investor telah menurunkan harapan mereka untuk kenaikan suku bunga di masa depan. Ekuitas telah pulih: benchmark saham terkemuka S&P 500 naik lebih dari 5% dalam tiga bulan terakhir, meningkatkan kekayaan dari banyak eksekutif dan pemodal Davos. Seorang investor terkemuka berpendapat bahwa pasar sekarang menawarkan lebih banyak peluang untuk membeli apa yang dia sebut QARP, atau kualitas dengan harga yang wajar. Emas telah naik sebesar 5% di awal tahun 2023 seiring dengan kebijakan bank sentral yang semakin dovish dan perlambatan ekomomi global. Pergerakan harga emas akan mencapai puncaknya ketika even FOMC meeting yang akan di selenggarakan pada tanggal 31 Januari dan berakhir di 1 Februari 2023. GOLD INTRADAY AREA R1 1,930 R2 1,943 R3 1,956 S1 1,917 S2 1,909 S3 1,901 OPEN POSITION BUY Price Level 1,917 Profit target level 1,928 Stop Loss Level 1,900 OPEN POSITION SELL Price Level 1,930 Profit target level 1,922 Stop Loss Level 1,937 OIL INTRADAY AREA R1 83.69 R2 85.89 R3 87.40 S1 79.52 S2 77.70 S3 75.35 OPEN POSITION BUY Price Level 79.52 Profit Target Level 81.75 Stop Loss Level 78.60 OPEN POSITION SELL Price Level 80.69 Profit Target Level 78.80 Stop Loss Level 81.58 Baca Juga Indek Hang Seng tertekan dipicu kekhawatiran akan krisis likuiditas yang lebih luas di sektor perbankan AS. Gelombang Data Ekonomi AS Pekan Ini Berpotensi Mengguncang Harga Emas? Emas, (Eur, GBP,JPY) terjerembab oleh Serangkaian Data Ekonomi AS Yang Solid dan Mengejutkan! Tekanan Jual Terhadap Emas Masih Terbatas US Dollar Berpotensi Menguat Di Dukung Oleh Data US PMI Manufacture and Service Hang Seng ditutup anjlok setelah data ekspor China mengalami penurunan. Share 0 FacebookTwitterPinterestEmail Dani Irawan Menekuni dunia industri Berjangka selama 27 tahun di mulai sejak tahun 1995. Mengawali karir sebagai Executive consultant hingga level managerial dan top manajemen di beberapa perusaahan Pialang Berjangka Indonesia . Dengan latar belakang yang kuat di Industri berjangka, saat ini Fokus pada bidang riset dan edukasi sebagai Market Analyst, Edukator, Trainer dan Narasumber /pembicara untuk kegiatan webinar/seminar serta aktif menulis artikel yang berkaitan dengan produk – produk Industri Berjangka Indonesia