Emas Perpotensi Melemah Lebih Dalam by Dani Irawan 26 February 2023 written by Dani Irawan 26 February 2023 617 views 617 NEWS FLASH Economic News & Analysis Weekend Edition Market Summary: 1. XAU/USD Tiga faktor utama yang membebani emas adalah inflasi, Indeks Dollar dan kenaikan imbal hasil obligasi (US treasury notes 10yr) yang bersumber dari data ekonomi US Unemployment Claim, US Consumer Spending dan US Personal Consumption Expenditue (US PCE) mendukung sinyal dari pembuat kebijakan Fed bahwa suku bunga harus lebih tinggi dan lebih lama untuk menjinakkan pertumbuhan kenaikan harga di sektor barang dan jasa. Emas merosot ke bawah $1.810/ons pada hari Jumat, ditetapkan untuk mencatat penurunan 4,9% selama periode bulan Februari 2022 dan merupakan level terendah tahun ini. XAU/USD Weekly Movement : Open : 1,840.16 High: 1,847.42 Low: 1,808.88 Close: 1,810.98 Range : -136.54 pts 2. EUR/USD Terdepresisai dengan mencapai harga terendah pada perdagangan hari Jumat (24/02) di area 1.05357, bergerak lebih jauh dari tertinggi sembilan bulan di $1,1034 yang disentuh pada tanggal 2 Februari 2023. Pelaku pasar bergegas untuk US dollar dan semakin mengukuhkan pendapat pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dan lebih lama. EUR/USD Weekly Movement : Open : 1.06844 High: 1,07041 Low: 1.05357 Close: 1.05471 Range : 168.40 pts 3. USD/JPY Menguat setelah harga mencapai level tertinggi 136.52/Yen pada perdagangan di hari Jumat (24/02), Kebijakan dovish BOJ akan tetap dipertahankan meskipun harga konsumen Jepang terus meningkat. Inflasi utama melonjak menjadi 4,3 persen pada bulan Februari, Tekanan pada Yen juga dikaitkan dengan penguatan US dollar yang di pengaruhi oleh Federal Reserve. USD/JPY Weekly Movement : Open : 134.192 High: 136.512 Low: 133.919 Close: 136.427 Range : 259,30 4. GBP/USD Pound Inggris memperpanjang kerugian dengan menyentuh level terendah di 1.19278 pada perdagangan hari Jumat (24/02), level terendah sejak Januari 2023. Bank of England di perkirakan akan meningkatkan Suku Bunga Bank sebesar 25 bps lebih lanjut menjadi 4,25% bulan depan untuk memerangi inflasi dua digit, Anggota MPC Jonathan Haskel mengatakan sebelumnya bulan ini BoE perlu “benar-benar berhati-hati” tentang risiko inflasi tinggi. GBP/USD Weekly Movement : Open : 1.20249 High: 1,21470 Low: 1.19278 Close: 1.19416 Range : 119.276 5. AUD/USD Dolar Australia turun tajam pada data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan pernyataan hawkish dari pembuat kebijakan The Fed. Sementara itu pernyataan kebijakan moneter terbaru Reserve Bank of Australia menunjukkan bahwa revisi perkiraan inflasi untuk tahun ini lebih tinggi, dan tekanan harga menyebar ke layanan dan upah. AUD/USD Weekly Movement : Open : 0.69135 High: 0.70282 Low: 0.68112 Close: 0.68779 Range :150.30 pts 6. NZD/USD . kiwi tetap mendekati posisi terendah multi-bulan, menghadapi tekanan dari tekanan, ekspektasi inflasi dalam negeri yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat serta tren data ekonomi AS yang kuat dan sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih besar di bulan Maret. NZD/USD Weekly Movement : Open : 0.62331 High: 0.62616 Low: 0.61507 Close: 0.61640 Range : 110.90 pts 7. Minyak Turun turun lebih dari 1% menjadi $74 per barel pada hari Jumat, karena kekhawatiran yang tersisa tentang penurunan permintaan yang di dorong data ekonomi AS yang lebih panas dari perkiraan memberikan kekhawatiran lebih banyak tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve yang dapat membebani permintaan pada saat persediaan terus meningkat. OIL Weekly Movement : Open : 76.62 High: 77.72 Low: 73.79 Close: 76.53 Range : 3.93 pts 8. DXY DXY naik 1%, berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut dengan mencapai harga tertinggi di 105.21. Risalah pertemuan FOMC terbaru menunjukkan bahwa pejabat Fed mencatat bahwa risiko terbalik terhadap prospek inflasi tetap menjadi faktor kunci yang membentuk prospek kebijakan dan bahwa suku bunga perlu bergerak lebih tinggi. 9. Indeks Saham AS Tiga indeks utama wall Street membukukan penurunan mingguan terbesar mereka pada tahun 2023, dipimpin oleh aksi jual saham termasuk sektor teknologi, layanan komunikasi, kebijakan konsumen, dan perawatan kesehatan. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 1,02% menjadi 32.816,92, S&P 500 (.SPX) turun 1,05% menjadi 3.970,04 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 1,69% menjadi 11.394,94. sementara itu Imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik mencapai 3,9452%, 10. Indeks Hang Seng Hang Seng jatuh 341,31 poin atau 1,68% menjadi ditutup pada 20.010,04, penyelesaian terendah sejak 30 Desember 2022, mundur untuk sesi keempat berturut-turut sementara anjlok 3,4% untuk minggu ini, ditekan oleh laporan bahwa Presiden China Xi Jinping sedang berusaha untuk merombak sistem keuangan negara yang akan memberinya kendali lebih besar. 11. Indeks Nikkei 225 Nikkei 225 melonjak 349,16 poin atau 1,29% menjadi berakhir pada 27.453,48 pada hari Jumat (24/02), menghentikan penurunan dua hari dan menjauh dari level terendah hampir satu bulan di awal pekan, setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan dalam sebuah kesaksian sebelumnya dui majelis rendah dengan menyatakan bank sentral harus mempertahankan suku bunganya yang sangat rendah untuk mendukung ekonomi yang rapuh. WEEK AHEAD 27/02 – 03 Maret 2023 1. US Market Investor akan terus mencermati pernyataan dari beberapa pejabat Fed untuk petunjuk lebih lanjut tentang ukuran kenaikan suku bunga berikutnya dan tingkat suku bunga fed fund. Data, rilis ekonomi penting termasuk US PMI ISM untuk manufaktur dan jasa, pesanan barang tahan lama, penjualan rumah tertunda, neraca perdagangan barang, indeks perumahan S&P/Case-Shiller dan Indeks Harga Rumah FHFA, kepercayaan konsumen CB, PMI regional dari Dallas , Richmond dan Chicago dan PMI Global S&P final. 2. European Market Inggris Raya Investor akan mengawasi indikator moneter Bank of England dan harga rumah nasional yang akan menjadi sorotan, utama pasar, bersama PMI S&P Global/CIPS final dan pernyataan Gubernur BoE Bailey. Zona Eropa investor menunggu pertemuan kebijakan moneter ECB. Selain itu, laporan utama tentang inflasi dan lapangan kerja akan dirilis untuk Zona Euro, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol. Tingkat inflasi tahunan di Kawasan Euro diperkirakan akan turun ke level terendah sembilan bulan sebesar 8,2% pada bulan Februari dan tingkat pengangguran terlihat stabil di 6,6%. Juga, S&P Global akan menerbitkan data final PMI untuk manufaktur dan jasa dan beberapa negara Eropa akan memperbarui data PDB Q4 termasuk Perancis dan Italia. 3. Asia – Pasific Market Jepang Pelaku pasar akan mencermati data angka inflasi untuk bulan Februari dan tingkat pengangguran nasional, penjualan ritel, dan produksi industri untuk bulan Januari. Australia fokus pasar pada pertumbuhan PDB kuartal keempat, dengan ekonomi terlihat naik 0,9% dibandingkan dengan Q3. Investor juga akan mengawasi penjualan ritel dan indikator CPI bulanan. GOLD PRE ANALYSIS WEEKLY VALUE AREA WEEKLY SUPPORT WEEKLY RESISTANCE S1 1,784 R1 1,803 S2 1,765 R2 1,822 S3 1,746 R3 1,841 Gold Outlook : Bearish OIL PRE ANALYSIS WEEKLY VALUE AREA WEEKLY SUPPORT WEEKLY RESISTANCE S1 74.58 R1 76.48 S2 72.53 R2 78.33 S3 70.73 R3 80.28 Oil Outlook : Bearish Untuk mempelajari ulasan pasar news flash weekend edition minggu lalu, klik link ini Baca Juga Harga Emas Memasuki Fase konsolidasi Indeks Nikkei Melonjak 1,1 Persen NIKKEI Melonjak 1,03% Ditutup Di 31.233 Dipicu pelemahan YEN Dan Sentimen Kesepakatan Tentatif Plafon Utang AS Panic Selling Di Saham Perbankan, Aksi Buying di Emas. Hang Seng ditutup naik 0,27% . di picu kebijakan Beijing melanjutkan dukungan moneter dan fiskal yang kuat tetap pro-pertumbuhan NIKKEI Naik 135 poin Dilevel 27.976 Seiring Meredanya Kekhawatiran Krisis Perbankan Dan Menguatnya Wall Street Share 0 FacebookTwitterPinterestEmail Dani Irawan Menekuni dunia industri Berjangka selama 27 tahun di mulai sejak tahun 1995. Mengawali karir sebagai Executive consultant hingga level managerial dan top manajemen di beberapa perusaahan Pialang Berjangka Indonesia . Dengan latar belakang yang kuat di Industri berjangka, saat ini Fokus pada bidang riset dan edukasi sebagai Market Analyst, Edukator, Trainer dan Narasumber /pembicara untuk kegiatan webinar/seminar serta aktif menulis artikel yang berkaitan dengan produk – produk Industri Berjangka Indonesia