Emas Berpotensi Menguji Kembali Area 1,900 by Dani Irawan 22 September 2023 written by Dani Irawan 22 September 2023 709 views 709 NEWS FLASH Economic News & Analysis Emas melanjutkan penurunannya untuk ketiga kalinya berturut-turut pada hari Kamis, terbebani oleh lonjakan US Dollar dan imbal hasil obligasi AS setelah Federal Reserve mempertegas sikap hawkishnya pada suku bunga. Emas turun 0,5% dengan mencapai harga terendah di 1,913.91 The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, namun proyeksi triwulanannya yang diperbarui menunjukkan bahwa suku bunga mungkin akan dinaikkan sekali lagi pada tahun ini dan dipertahankan ketat hingga tahun 2024. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintahnya tidak akan mengesampingkan opsi apa pun dalam mengatasi masalah yang berlebihan. volatilitas di pasar valuta asing. “Penting agar nilai tukar bergerak stabil, mencerminkan fundamental,” kata Kishida dalam sesi tanya jawab di Economic Club of New York yang disiarkan secara online “Faktanya, pihak berwenang melakukan komunikasi yang erat secara internasional, dan mereka memiliki pemahaman yang sama bahwa volatilitas yang berlebihan tidak diinginkan,” katanya. Pemerintah memantau dengan cermat pergerakan di pasar valuta asing “dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi,” dan “akan merespons secara tepat terhadap volatilitas yang berlebihan tanpa mengesampingkan pilihan apa pun,” katanya. Suku bunga AS bergerak lebih tinggi. Imbal hasil Treasury dua tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga, naik 2 basis poin menjadi 5,140%, sedangkan obligasi acuan 10 tahun melonjak lebih dari 13 basis poin menjadi 4,492%, tertinggi sejak November 2007. Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang mata uang lainnya, menguat setinggi 105,74, yang terkuat sejak 8 Maret, mendorong yen mendekati titik terlemahnya sejak November. Indeks dolar kemudian melemah, turun 0,047% pada 105,35, dan euro turun 0,01% menjadi $1,0658. Sterling, yang telah merosot sejak Juli, turun dari level $1,23 ke level $1,22. Harga minyak berakhir lebih rendah dalam perdagangan, naik sebanyak $1 per barel setelah larangan Rusia terhadap ekspor bahan bakar mengalihkan fokus dari hambatan ekonomi Barat yang telah mendorong harga turun $1 per barel di awal sesi. Minyak Mentah West Texas Intermediate AS turun 3 sen menjadi $89,63. Dow Jones Industrial Average turun 1,08%, S&P 500 kehilangan 1,64% dan Nasdaq Composite turun 1,82%. Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini, Prospek Harga Emas Hari Jumat(22/09/23) Data Perdagangan pada Kamis(21/09) Open: 1,930.56 High: 1,931.48 Low: 1,913.91 Close: 1,919.83 Range: 16.43 Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 1,930.64 dengan dorongan lebih luas menuju area 1,939.67 – 1,946.90 Untuk area support emas tetap akan menguji level harga1,912.60 dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,902.58 – 1,884.74 Prospek Harga Minyak Hari Jumat(22/09/23) Data perdagangan pada Kamis(21/09) Open: 89.30 High: 90.97 Low: 88.36 Close: 89.58 Range: $2.61 Minyak akan menguji area resistance di 90.36 dengan dorongan lebih luas menuju area 91.32 – 92.39 Untuk area support Minyak tetap akan menguji level harga 88.38 dengan tekanan lebih dalam menuju area 87.39 – 86.49 GOLD INTRADAY AREA R1 1,924 R2 1,937 R3 1,950 S1 1,911 S2 1,903 S3 1,895 OPEN POSITION BUY Price Level 1,911 Profit Target Level 1,922 Stop Loss Level 1,904 OPEN POSITION SELL Price Level 1,924 Profit Target Level 1,916 Stop Loss Level 1,931 OIL INTRADAY AREA R1 90.36 R2 91.32 R3 92.39 S1 88.38 S2 87.39 R3 86.49 OPEN POSITION BUY Price Level 88.38 Profit Target Level 89.45 Stop Loss Level 87.88 OPEN POSITION SELL Price Level 90.36 Profit Target Level 89.30 Stop Loss Level 90.86 Baca Juga Indeks Hangseng Yang Cerah Rally Saham Terus Berlanjut Menyusul Isyarat Dovish dari Federal Reserve Paska Penetapan Kenaikan Suku Bunga NFP Moment Unjuk Kekuatan US Dollar Saham-saham Hong Kong naik ke level tertinggi BoJ Sedang Mempertimbangkan Untuk Menaikkan Inflasi Pada January 2023 Data Besar Selanjutnya US UoM Consumer Sentiment Share 1 FacebookTwitterPinterestEmail Dani Irawan Menekuni dunia industri Berjangka selama 27 tahun di mulai sejak tahun 1995. Mengawali karir sebagai Executive consultant hingga level managerial dan top manajemen di beberapa perusaahan Pialang Berjangka Indonesia . Dengan latar belakang yang kuat di Industri berjangka, saat ini Fokus pada bidang riset dan edukasi sebagai Market Analyst, Edukator, Trainer dan Narasumber /pembicara untuk kegiatan webinar/seminar serta aktif menulis artikel yang berkaitan dengan produk – produk Industri Berjangka Indonesia